My Blog List

Jan 1, 2018

Penghibur Hati nan Lara Part II

tahun yang baru datang menghampiri, dengan segala tantangan yang harus kita hadapi. Kemanakah kita akan melangkah? Keputusan apa yang akan kita ambil? Banyak yang akan kita alami di tahun 2018, banyak suka duka yang akan kita rasakan, hendaklah semua itu dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.
Sebelum saya menulis lebih jauh, saya ingin mengucapkan, "Selamat tahun baru 2018 bagi kita semua. biarlah di tahun yang baru ini semua harapan, rencana dan cita-cita kita dapat tercapai."

tulisan saya kali ini semoga dapat membuat teman-teman terhibur kala menghadapi segala tantangan dan kesulitan yang akan terjadi nantinya. tulisan ini menyambung tulisan sebelum nya (Penghibur Hati nan Lara Part I). tanpa memperpanjang kata, silakan rekan-rekan membacanya. Selamat membaca...

1. Dasar Penakut
Seorang laki-laki berkata kepada temannya, "tadi malam aku terbangun. Kepalaku sakitnya minta ampun sampai-sampai aku berniat bunuh diri dengan menegak sebotol aspirin sekaligus." "lalu apa yang terjadi?" tanya temannya. "setelah minum dua butir, kepalaku agak baikkan. jadi ku gagalkan rencana bunuh diriku." jawabnya enteng

2. Kurang Beriman
Seorang pendaki tebing tiba-tiba tergelincir dan jatuh. Dengan cepat dia mencari pegangan dan untunglah ada cabang pohon yang bisa ditangkapnya. "tolong!" teriaknya. "tolong. apakah ada orang di atas sana?" teriaknya semakin keras. tiba-tiba terdengar sesuatu dari langit. "Aku akan menolongmu, tapi kamu harus percaya kepadaku," kata suara itu. Dalam keputusasaannya, si pendaki itu berkata, "baiklah, aku percaya kepadamu." "nah sekarang," kata suara itu lagi "lepaskan peganganmu." Suasana hening untuk sesaat sebelum akhirnya pendaki itu berteriak lagi, "apakah ada orang lain di atas sana?!"

3. Kurang Satu
seorang bos mafia menderita sakit yang parah. merasa ajalnya sudah dekat, dia memanggil pengacaranya. Katanya, "aku ingin menjadi seorang pengacara. Berapa biaya kuliah singkat menjadi seorang pengacara?" "kira-kira $50.000," kata pengacaranya. "melihat kondisi Anda yang sangat kritis ini, mengapa Anda ingin menjadi pengacara?" "itu urusan saya. cepat ajari aku!" Begitulah selama dua minggu si pengacara itu siang malam memberi kursus singkat kepada bosnya itu menjadi seorang pengacara. Akhirnya ia mendapat sertifikat. Pengacaranya tetap menemaninya sampai biaya kursusnya dibayar lunas. tiba-tiba bos mafia itu batuk-batuk diiringi darah kental dari mulutnya. Jelas waktunya sudah dekat. Dibayangi rasa penasaran dengan pelan-pelan dia mendekati bosnya dan berbisik, "tolong, sebelum terlambat, katakan mengapa Anda ingin sekali menjadi pengacara?" Dengan tersengal-sengal, ketika ajal menjemput, dia berkata, "syukurlah, telah berkurang seorang pengacara."

4. Pistol untuk Suami
Seorang wanita masuk ke toko penjual senjata api. "untuk suamiku," katanya kepada penjaga toko. "Apakah dia mengatakan kaliber berapa?" kata penjaga toko. "Apa?" kata wanita itu seakan tidak percaya, "dia bahkan tidak tahu kalau saya mau menghabisinya."

5. Salah Naik Bis
Seorang pemabuk dengan terhuyung-huyung naik bis di tengah malam. Setelah naik dia langsung duduk di kursi kosong di sebelah seorang nenek. Nenek itu menatap si pemabuk dari atas ke bawah dan berkata, "Aku punya kabar untukmu. Kamu akan langsung dikirim ke Neraka." mendengar itu, si pemabuk langsung bangkit dan bertriak, "Astaga, aku pasti salah naik bis."

6. Selingkuh
Seorang wanita masuk ke sebuah apotik dan mengatakan kepada apotekernya bahwa ia ingin membeli sianida. Kata apoteker, "mengapa Anda ingin membeli sianida?" Wanita itu kemudian menjelaskan bahwa dia membutuhkan sianida itu untuk meracuni suaminya. tentu saja si apoteker terkejut dan berkata, "Demi setan-setan di Neraka! Aku tidak bisa memberimu sianida untuk membunuh suamimu. Itu melanggar hukum. Kita berdua bisa celaka, kamu dipenjara dan ijin tokoku akan dicabut." Wanita itu kemudian mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah foto suaminya yang sedang berselingkuh dengan istri si apoteker. Si apoteker melihat foto itu dan berkata, "mengapa tidak bilang dari tadi kalau Anda memiliki resep."

7. tidak ada seorang suster pun
tiga orang suster sedang menonton pertandingan bola basket. mereka duduk di depan barisan laki-laki. Pakaian ketiganya yang longgar tentu saja menghalangi pandangan mereka. tiga laki-laki itu berniat akan menggoda para suster itu agar ketiga pindah ke tempat lain sehingga mereka bisa dengan bebas menonton pertandingan. Dengan suara setengah keras yang dibuat-buat, salah satu dari laki-laki itu berkata, "Aku akan pindah ke Utah. Kabarnya di sana hanya ada 100 suster." temannya menimpali, "Kalau aku akan pindah ke montana karena di sana hanya ada 50 suster." tidak kalah sengitnya. teman satunya menggoda, "Enak di Idaho sebab di sana hanya ada 10 suster." tidak kuat mendengar cemoohan mereka, salah satu suster itu berbalik dan berkata dengan ketus, "mengapa kalian semua tidak pindah ke Neraka, toh di sana tidak ada seorang suster pun!"

8. Jalannya Sama Persis
Ketika pulang dari kampus, saya bermaksud mengantar seorang teman wanita pulang ke rumahnya. Ketika sadar bahwa saya tersesat, saya minta petunjuk arah darinya. ternyata teman saya itu buta jalan. Dengan harapan dapat membangkitkan ingatannya, saya bertanya, "Rute mana yang biasanya diambil ayahmu ketika mengantarmu ke kampus?" Dia tidak tahu. Saya berusaha menyederhanakan pertanyaan saya dengan mengubahnya demikian, "ketika kamu pulang, jalan mana yang ayahmu ambil?" "oh, kalau itu gampang." jawabnya. "Ayah saya mengambil jalan yang sama persis ketika dia mengantar saya ke kampus."

9. tahu asal usul
Seorang ayah memarahi anaknya. Setelah lelah, dia pergi dengan berkata, "Dasar, anak setan!" tiba-tiba muka anak yang sebelumnya sedih itu jadi gembira dan berkata, "terima kasih, Ayah. Sekarang saya tahu siapa ayah itu sebenarnya!"

10. Keturunan monyet
Pulang sekolah, sambil berlari-lari, Romi mendapati ibunya sambil bertanya, "Bu, Pak Guru tadi bilang, sebenarnya kita ini keturunan monyet. Apa benar begitu, Bu?" "Enggak tahu juga," sahut ibunya enggan. "Wong, ibu belum mengenal semua keluarga ayahmu!"

11. Sama-sama Belum Bisa
Di suatu malam yang tenang, seorang ibu melihat anaknya yang masih kecil sedang mengerjakan sesuatu.
ibu : Sedang mengerjakan apa, nak?
anak : menulis surat buat temanku.
ibu : lho, kamu kan belum bisa menulis.
anak : ah, tidak apa-apa. teman saya juga belum bisa membaca kok

12. "Kita Sudah Ketahuan Pa"
Suatu hari seorang anak kecil tertangkap basah mencuri mangga milik tetangganya. "hayo, cepat turun! Jangan mencuri!" perintah pemuda itu dengan suara keras. Anak itu malah mendogakkan kepalanya dan bukannya segera turun. "Hoi, kupingmu bisa dengar nggak? Ayo cepat turun! Nanti aku laporkan kepada orangtuamu!" perintah si pemuda lagi lebih keras. Anak itu ketakutan, lalu mendogakkan kepalanya lagi seraya berkata, "Pap, ayo, Pa, cepetan turun. kita sudah ketahuan nih, Pa!"

13. Sama-sama Lupa
Sepasang suami istri meloncat ke bus kota yang siap berangkat. tiba-tiba sang istri berteriak, "Astaga! Aku lupa mematikan kompor!" "tenang saja," hibur suaminya. "Aku pun lupa mematikan kran air. Jadi tidak akan terjadi kebakaran."

14. tangan penuh oleh-oleh
Seorang nenek menelepon temannya yang ada di luar kota. Ia ingin memberitahukan cara menuju apartemennya. "Aku di apartemen no. 14 t. Di pintu gerbang, menggunakan sikutmu, tekan bel untuk memanggil satpam. Lalu masuk lift dan tekan tombol14 dengan sikutmu. Kemudian, tekan bel pintu kamarku dengan sikutmu." "mengapa saya harus menekan tombol dengan sikutku?" tanya temannya heran. "tanganmu kan penuh dengan oleh-oleh," jawab si nenek penuh harap.

15. telepon umum bayi
Seorang lelaki dalam keadaan terdesak dan harus menghubungi seseorang melalui telepon umum. Namun, boks telepon umum sedang diisi seorang wanita yang sedang membolak-balik buku daftar alamat. Setelah menunggu lebih dari dua puluh menit, lelaki itu membuka pintu boks telepon dengan sopan dan bertanya apakah ia dapat membantu mencarikan nomor telepon yang dibutuhkan wanita itu. "saya bukan sedang mencari nomor telepon," sahut wanita itu. "saya sedang melihat-lihat nama yang cocok untuk bayi saya."

16. menjalankan tugas
Seorang perawat membangunkan pasiennya yang sedang tidur nyenyak. "Pak, bangun, Pak!" Pasien itu dengan malas membuka matanya dan bertanya, "Ada apa Suster?" dengan sopan perawat itu menjawab, "Bapak lupa minum obat tidur!"

17. Dasar Pikun
Seorang cucu berlari menemui kakeknya: "Kek, kakek, dokter yang kakek suruh panggil sudah datang. Itu, dia menunggu di ruang depan, kek!" seru cucu. "Biarkan saja, Kakek tak mau ketemu dia. Katakan saja pada dokter itu bahwa Kakek sedang sakit!" sahut kakek.

18. Belum mendapat apa-apa
Pemuda bernama tole suka membeli nomor lotre. Berhari-hari ia bertapa di sebuah makam. Akhirnya ia bertapa sampai 40 malam. Pada malam yang terakhir ia melihat kerangka manusia bergerak-gerak. tole : "mbah, saya sudah 40 malam bertapa di sini, tolong mbah, saya diberi nomor yang tepat."
tengkorak : "Kamu Nak..., baru 40 malam sudah minta yang macam-macam. Aku yang sudah bertahun-tahun sampai tinggal tulang begini belum mendapat apa-apa."

19. Kucing menelepon
"halo, kantor polisi? saya telah kehilangan seekor kucing dan..."
"maaf, nyonya, itu bukan urusan polisi, kami sangat sibuk..."
"Pak polisi sih, tidak tahu..., kucing saya sangat pandai. Ia hampir seperti manusia. Ia dapat berbicara."
"oya? Anda beruntung sekali. Sebaiknya, nyonya tidak perlu menelepon kami. Boleh jadi, kucing nyonya sekarang sedang mencoba menelepon nyonya."

20. tidak bisa merasa
tamu restoran :"betul-betul kacau rasanya! saya tidak bisa merasakan masakan ini! panggil manajermu!"
pelayan restoran : "percuma, tuan. Dia juga tidak bisa."

21. Pisang Sebabkan Buta
Dua orang pria naik kereta untuk yang pertama kali. mereka membawa buah pisang untuk makan siang. Ketika seorang dari mereka mencicipi pisangnya untuk dimakan, kereta masuk terowongan yang gelap.
pria 1 : "Apakah kamu sudah mencicipi pisang itu?"
pria 2 : "belum."
pria 1 : "jangan cicipi pisang itu. Aku sudah mencicipinya dan sekarang aku buta."

22. Pak tua 25 tahun
Seorang bapak keriput sedang santai sambil menghisap rokok dan minum minuman keras ketika seseorang menyapanya. "wah, setua ini Bapak masih sehat. Apa rahasianya?""tiga bungkus rokok dan empat botol minuman keras sehari." "omong-omong, berapa usia Bapak?" "dua puluh lima tahun."


Gambar terkait
Sekian dulu ya sob humor yang saya bagikan, semoga dapat menghibur. Kapan-kapan deh dilanjut :D. sekali lagi saya ucapkan, "Selamat tahun baru 2018". GBU all...

Nb :
sumber dari :
1. Hg, Sudarmaji. 2006. humor tertawa sampai masuk neraka. Jakarta : Prestasi Pustaka
2. 110 humor penyegar jiwa 4. yogyakarta : Penerbit ANDI

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More