Puisi untuk Mami

ku tulis ini 2 hari sebelum usiaku bertambah satu tahun lagi. ku tulis ini karena aku teringat kenangan bersama mu. walau aku tak bisa mengingat secara utuh setiap hari yang ku lalui bersamamu. tapi ku tahu kau sungguh menyayangi ku, walau dengan cara marah2 dan pukulan yang sering kau berikan padaku. terima kasih mami.

Puisi untuk Mami

by : Fransciska Dharmayanti STK

senyum selalu menghias wajahku

kala kau ada dalam hidupku

melalui hari-hari bersamaku

mengisi setiap kekosongan ku

namun derasnya air mata tak dapat ku bendung

ketika kau pergi

meninggalkan ku selamanya

kau pergi jauh

tapi aku belum bisa menyusul mu

kenangan bersama mu selalu berjalan di ingatan ku

tak kan pernah ku lupakan

terima kasih untuk kasih sayangmu

terima kasih untuk pengorbananmu

dan semua yang kau berikan padaku

hingga aku bisa mencapai usia ini

semua karena mu mami

di detik-detik menjelang usiaku yang baru

ku ingin kau hadir di sisiku

tapi ku tahu itu mustahil

ku hanya ingin katakan

trima kasih mai

aku kan tetap ingat padamu

Read More

duka dibalik tawa

senyum dan tawa membuat segala sesuatu menjadi lebih indah, membuat hidup lebih berwarna. demikian lah kata orang. tapi bagaimana jika di balik itu tersimpan duka mendalam? masih berlaku kah kata2 itu?

mungkin tanpa kita sadari bahwa bnyk orang2 di sekitar kita atau mungkin mereka yg duduk di sebelah kita menyimpan duka mendlam di balik tawa mereka. dengan cara tertawa mereka menutupi semua, seolah olah hidup mereka baik2 aj tanpa beban masalah. pdhal pada kenyataannya tidaklah demikian.

sadarkah kita ttg keadaan ini? peka kah kita dengan kondisi seperti ini? bagaimana tanggapan kita melihat hal ini? seringkali kita hanya cuek dan membela diri dengan mengatakan bahwa kita tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka, kita tidak tahu apa yang mereka rasakan. sekarang ini, kepedulian terhadap orang lain semakin berkurang, semakin tinggi ego kita masing-masing yang hanya mau mementingkan diri sendiri.

aku menulis ini bukan karena aku kasihan terhadap mereka yang menyimpan duka di balik tawa, aku menulis ini bukan juga untuk dikasihani, tapi inilah pengalaman ku, fakta yang ada dan hasil pengamatan ku terhadap orang-orang yang aku temui. banyak dari mereka yang menyimpan duka di balik tawa mereka, hal-hal menyakitkan tersimpan di balik senyuman mereka. 

namun mereka tak ada tempat untuk berbagi, mereka tak mau berbicara dengan semua orang, hanya orang-orang tertentu yang mereka percaya, walaupun mereka belum lama mengenal orang itu. ya, aku bersyukur menjadi salah satu orang yang bisa mendengarkan mereka. orang yang bisa mereka percayai untuk berbagi.

ketika kulihat mereka tertawa, justru hatiku merasa sedih, karena aku tahu mereka sedang menyimpan kepedihan yang mendalam. aku tahu dan aku mengerti, karena aku sendiri sering melakukannya. tak bisa dipungkiri lagi terkadang kita tak tahu, kita tak bisa merasakan itu. hanya hati yang masih memiliki kasih yang bisa merasakan apa yang dirasakan orang-orang sekitar. mari saudaraku, kita belajar untuk peka terhadap orang-orang di sekitar kita. mari kita belajar untuk mempedulikan mereka.

sebuah puisi untuk mereka yang menyimpan duka di balik tawa.

duka di balik tawa

by : Fransciska Dharmayanti STK

ada duka di balik senyum
ada sedih di balik tawa
namun tak kau tampakkan itu

kau selalu tersenyum
kau selalu tertawa

butiran air mata tak pernah terlihat
namun ku tahu hatimu menangis

sedih, perih, terluka
itu yang kau rasa

tapi kau tak mengeluh
dan tetap tersenyum
senyum penuh semangat juang

itu yang kulihat ada padamu

Read More

Peluk Aku Tuhan

Kehidupan tak selalu indah, banyak lika liku yang harus dilalui. banyak batu dan kerikil tajam yang siap menghadang langkah kita, semakin hari semakin banyak. semakin bertambah usia kita, semakin cepat hari berganti, semakin banyak pula tantangan yang harus kita hadapi. tak ada yang bisa menghindarinya, tak ada yang tak kan mengalaminya, karena itulah hidup. kalo tidak ada semua itu, bisa dikatakan bahwa kita sudah mati.

demikian pula dengan kehidupan ku. menginjak usia yang ke 20 sekian, semakin banyak pula yang harus aku hadapi. semakin berat yang aku rasakan, membuat ku berada di titik nol dan sempat mempertanyakan di mana keberadaan Tuhan. aku sempat protes dengan keadaan ini, namun aku mencoba untuk belajar bersyukur agar aku bisa mengatasi setiap keluhan ku. tak jarang pula titik-titik air mata menetes karena aku merasa terlalu berat yang harus aku tanggung. namun aku mencoba menguatkan diriku dan percaya bahwa setiap pencobaan yang aku alami tak kan melebihi kekuatan ku karena Tuhan setia dan adil dan akan memberikan aku jalan keluar pada waktuNya.

di saat aku merasa berat dengan semua ini, aku tak ingin diceramahi, aku tak ingin dihakimi, aku tak ingin dikatai macam2. aku hanya ingin didengarkan, aku hanya ingin didukung. namun kenyataan tak selalu indah, tak selalu keinginan ku menjadi kenyataan. aku hanya bisa meminta pada Tuhan dan mengadu padaNya. karena Dia selalu ada untuk ku. Dia yang selalu mengerti kondisiku, Dia yang selalu peduli. Dia selalu ada di hatiku, di setiap langkah ku, di setiap tetes air mataku. walau kadang aku menyakiti hatiNya, mengecewakan Dia, namun Dia tetap setia. Thank You God.



aku memang merasa sangat lelah dengan keadaan ini, hatiku sudah hancur karena disakiti berkali kali, aku sungguh ingin membalas, aku sangat marah, kecewa terhadap mereka yang telah menyakiti hatiku, namun aku ingat kata-kata seseorang yang bilang kalau aku jangan sampai menyakiti hati orang-orang tersebut, coba untuk memaafkan mereka walaupun bekas luka itu masih ada dan belum bisa hilang. itu bukan sekedar kata-kata, tapi sudah ditunjukkan secara nyata oleh orang itu. dia tetap baik terhadap orang-orang yang menyakiti hatinya, dia tetap memperhatikan mereka dan tetap membantu mereka.

aku hanya mau katakan bahwa sekalipun aku lelah menghadapi semua ini, Tuhan akan tetap ada untuk ku, Dia akan memeluk aku sampai aku merasa lega. aku butuh Engkau Tuhan. tolong aku Tuhan untuk kuat menjalani kehidupan ku. beri aku keberanian untuk terus hidup dan berjuang sampai garis akhir.

Read More