dari judul postingan saya di atas, tentu teman-teman dumay sekalian dapat merasakan bagaimana rasanya ketika seorang sahabat mengkhianati kita.. ya, tentu saja sangat menyakitkan. terlebih lagi sahabat yang sangat kita kasihi dan sudah kita anggap seperti saudara. entah mengapa, pagi ini saya ingin menulis tentang itu. saya membaca sebuah judul renungan yang sudah lewat tanpa sengaja dan saya mendapat inspirasi untuk menulis nya.
sahabat...
lebih dari sekedar teman.. orang yang baru saja kita kenal, dapat kita katakan sebagai teman. tapi belum tentu dia dapat menjadi sahabat kita. orang yang dapat kita katakan sebagai sahabat, ialah orang yang sudah cukup lama kita kenal, yang ada buat kita baik saat suka maupun saat duka. sahabat adalah mereka yang mau berbagi dengan kita dan mendukung kita dalam segala keadaan kita. betapa bahagianya apabila kita mempunyai sahabat.. tapi sungguh amat sangat menyakitkan apabila dikhianati sahabat dan ditusuk dari belakang oleh sahabat kita.
mungkin banyak di antara teman-teman sekalian yang mengalaminya. terutama para sobat muda yang masih labil, yang masih berada di bangku sekolah. tentu kalian akan merasa sangat sakit hati, kecewa, marah, sedih, dsb. tapi saya ingin kasi beberapa solusi di sini :
1. cobalah introspeksi diri.
lihat kembali ke dalam diri kita apa yang sudah kita lakukan sehingga sahabat kita mengkhianati kita dan meninggalkan kita.
2. cobalah untuk meminta maaf.
semua yang kita lakukan ada sebab dan ada akibat. mungkin secara tak sengaja dan tanpa kita sadari, kita telah melukai hati sahabat kita. cobalah untuk meminta maaf.
3. cobalah untuk memaafkan.
kalau pun kita tak ada salah, dan ternyata kesalahan terletak pada sahabat kita, dia yang sengaja menusuk kita, meninggalkan kita, mengkkhinati kita, dsb. cobalah untuk maafkan dia, agar kita tidak terus menyimpan rasa sakit hati itu dalam diri kita.
4. cobalah untuk mendoakannnya.
memang berat ketika seorang sahabat mengkhiati kita. tentu rasa sakit hati susah dihilangkan, tapi tetap lakukan yang satu ini. doakan dia agar hatinya dilembutkan sehingga dia sadar atas perbuatannya.
5. ajakalah bicara empat mata
untuk melakukan ini, carilah saat yang tepat, ketika hati kita kita telah siap untuk berbicara dengannya, berbicaralah dengan lembut, bukan dengan kekerasan dan kata-kata kasar. cari tempat dan waktu yang tepat.
6. jangan iri hati
andaikata dia tidak mau bersahabat lagi dengan kita, dan memilih orang lain sebagai sahabatnya, janganlah kita iri hati. karena itu semakin membuat kita sakit hati dan memunculkan rasa dendam terhadap diri kita.
apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita, kita harus menerimanya dengan rasa syukur. kita harus bangkit dari segala kejatuhan kita. miliki semangat untuk terus berjuang di dalam kehidupan ini karena masih banyak hal-hal indah di depan kita. terutama untuk para wanita yang memiliki perasaan yang peka, semangat ya.. semangat Kartini. selamat hari Kartini. 21-04-14
0 comments:
Post a Comment