
ya bagi saya sendiri, saya punya ribuan teman di sosial media, namun yang benar-benar bisa saya jadikan sebagai sahabat mungkin bisa dihitung dengan jari. hehehe... itu pengakuan jujur dari saya. dari dulu saya sangat sulit mencari teman, apalgi sahabat. tentunya banyak faktor yang mempengaruhi hal itu, ya mungkin tak kan cukup kalau saya mau share di sini. hehehe...
dalam postingan saya sebelumnya, "Arti Sahabat" saya sudah sedikit membagikan arti sahabat. dan saya sangat suka dengan pengertian sahabat tersebut.
Jika saya mengamati kehidupan teman-teman sekalian, baik yang secara langsung saya temui, maupun yang tidak langsung saya temui (dumay) seringkali bermasalah dengan hal ini. seringkali hanya berstatus teman (friend list) saja di socmed, tapi tidak pernah berbicara atau menyapa (ya termasuk saya juga, saya akui itu. tidak semua di friend list pernah saya sapa. maaf.)
teman-teman banyak yang kesulitan mencari teman atau sahabat karena faktor internal (diri sendiri : persaan minder, malu, kurang PD, dsb) maupun external (keluarga, ras agama, dsb). bahkan meskipun mereka sudah memiliki teman atau sahabat, hal sepele bisa membuat mereka menjauh, bertengkar, dsb (seperti yang pernah saya alami).
saya terinspirasi menulis ini karena pembicaraan dengan beberapa orang yang secara tak sengaja membahas hal ini, terima kasih untuk mereka yang sudah menjadi sumber inspirasi saya (maaf gk saya sebutkan namanya. hehehe..)
di sini saya ingin memberikan beberapa tips mencari teman dan menjadikan mereka sahabat kita. walau hanya lewat sebuah tulisan, semoga bermanfaat ya...
1. lupakan batasan-batasan yang ada

2. belajar berpikir dewasa dan memutuskan sendiri
seperti yang telah saya tulis di atas, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kita untuk mencari teman atau sahabat adalah faktor eksternal (keluarga, lingkungan, dsb). namun, cobalah kita untuk berpikir dewasa, belajar memutuskan apakah orang tersebut layak dijadikan teman atau tidak, jika memang orang yang mau kita jadikan teman baik luar dan dalam, mengapa tidak? tapi kita juga tetap harus mendengar saran dan masukkan dari orang lain, baru memutuskan. sekalipun dilarang, kita harus bisa memutuskan sendiri, apakah kita mau berteman dengan orang itu atau tidak. bukan bermaksud durhaka terhadap yang melarang, tapi kita pelan2 menjelaskan kepada mereka dan membuktikan kepada mereka bahwa orang tersebut layak dijadikan teman.

mungkin ini salah satu hal yang sulit untuk dilakukan (termasuk saya dulu. hehehe..). ketika kita melihat diri kita lebih rendah dari orang lain (status ekonomi, kecantikan wajah dsb), maka rasa minder itu pasti muncul, bahkan untuk menyapa calon teman, kita gk percaya diri. bagi yang mengalami ini, saya mengajak untuk bersama-sama membangkitkan rasa percaya diri tersebut dan menghilangkan rasa minder dari diri teman-teman
4. membuka diri terhadap orang lain
jika kita mau mencari teman atau sahabat, kita jangan selalu menutup diri. belajarlah untuk membuka diri, karena bukan tak ada tempat untuk kita di hati mereka, tapi kita yang harus menciptakan tempat tersebut untuk mereka. mungkin saya mereka yang ingin menjalin persahabatan dengan kita, tapi kita selalu menutup diri sehingga mereka merasa tertolak. ciptakan tempat untuk mereka, biarkan mereka masuk dalam kehidupan kita, maka pasti kita bisa punya teman bahkan sahabat. jika belum ada yang mau menjadi teman atau sahabat kita atau kita ditolak sebagai teman atau sahabat, jangan kecewa
5. belajar mendengar dan berusaha selalu ada untuk mereka
saat senang maupun susah, belajarlah ada untuk mereka, sekalipun kita tak bisa membantu banyak, tapi mendengar salah satu cara membantu mereka. bagi saya terkadang diam itu emas. mengapa? karena terkadang teman hanya ingin didengarkan, bukan diceramahi, dimarahi, dsb. walau kadang mungkin kita sibuk, gk sempat untuk mendengarkan mereka saat itu, tapi berusahalah mencari waktu luang untuk menanyakan kondisi mereka, jangan biarkan mereka merasa sendiri. belajarlah untuk peduli pada orang lain.
6. belajar jujur dan berikan mereka kepercayaan
untuk memulai suatu hubungan pertemanan, sudah seharusnya kita berkata jujur apa adanya. misalnya saja kekurangan atau kejelekkan kita. jangan pernah kita tutup2i. jangan hanya menampilkan yang baik-baik saja, apalgi sampai berbhong. jika kita sudah diterima sebagai teman, berikan kepercayaan kepada teman kita tesebut. belajar untuk percaya kepada mereka. seandainya mreka membohongi kita, tetap berikan kepercayaan itu, tapi jika sudah terlalu sering, tinggalkanlah. gk enak banget hidup dalam kebohongan.
7. belajar memaklumi dan memaafkan agar tidak kecewa
dalam mencari teman atau sahabat, tentu banyak hal yang akan kita hadapi. banyak masalah yang akan muncul (seperti yang saya tulis di atas). saya sangat sering mengalami, saya selalu mencoba peduli pada orang lain, tapi terkadang orang lain tak peduli pada saya. saya sering menanyakan kabar teman-teman saya, tapi lucunya mereka tak pernah tanyakan hal itu pada saya. ketika mereka sakit, sampai sembuh saya tahu, karena saya selalu memantau, tapi lucunya ketika saya sakit mereka gk thu, hahaha... tapi ya sudahlah, saya belajar memaafkan dan memaklumi, mungkin teman-teman saya sibuk. saya tidak kecewa dengan hal itu dan persahabatan saya masih tetap utuh sampai saat ini. mari teman-teman, kita belajar hal ini bersama-sama
ya mungkin ini saja yang dapat saya bagikan untuk teman-teman, jika ada di antara teman-teman yang ingin berbagi pengalaman, jangan sungkan ya. tapi jangan juga kecewa kalau ada yang tidak saya balas, karena saya juga harus bisa memutuskan mana yang layak mana yang tidak. hehehe... selamat mencari teman dan menjadikannya sahabat. GBU
